Tempat Wisata Bersejarah di Pulau Madura

Tempat Wisata Bersejarah di Pulau Madura



1. Bangkalan :

    Makam Pasarean Syaichona Kholil (Selalu ramai dikunjungi wisatawan dari luar Pulau Madura)

    Aer Mata Ibu di Arosbaya (Makam Para Raja Ratusan Tahun Silam)

    Pantai Siring Kemuning ( di Kecamatan Tanjung Bumi )

    Pantai Rongkang ( di Kecamatan Kwanyar Barat )

    Pantai Sembilangan ( dengan mercusuar peninggalan belanda )

    Sentra Kerajinan Batik Madura di Tanjung Bumi (sudah terkenal hingga ke Luar Negeri dan seringnya diekspor)

    Sumber Mata Air Kolla Langgundih ( tetap Tawar meski di dekat laut, dan tidak pernah kering meski di puncak Kemarau)

    Taman Rekreasi Kota ( dengan Danau plus Perahu Motornya dan Kolam tempat Mancing sepuasnya )

    Bukit Geger (wisata alam dan hutan, terdapat 5 goa bersejarah, situs kuno)


2. Sampang :

    Pantai Camplong ( di pinggiran Jalan Raya Utama Sampang, lengkap dengan Hotel, Rumah makan dan Kolam Renangnya )

    Pantai Nipah ( masih tetap perawan dan jarang di explore oleh manusia, banyak dihuni oleh sekawanan Kera )

    Air Terjun Toroan ( mengucurkan air langsung ke pantai Laut Jawa, masih perawan )

    Makam Ratu Ebu di Madegan

    Waduk Klampis di Kecamatan Kedundung

3. Pamekasan :

    Api Abadi atau Api Tak kunjung Padam, Lebih menarik saat Malam dengan bara Apinya ( pernah menjadi tempat pengambilan API PON (Pekan Olaharaga Nasional) tahun 1992 )

    Makam para Raja dan Ulama ( makam Keramat Pasarean Batu Ampar )

    Pantai Talang Siring, dengan potensi hasil lautnya berupa ikan teri, petis, dan rumput laut yang menjanjikan ( Masih Perawan Tuh, ” Ada Yang Mau Berinvestasi disana ? ” )

    Pantai Jumiang ( ini juga masih Perawan, belum ada Perusahaan Pengembang yang menjamahnya, ” Anda Mau jadi pengembangannya ? ” )

    Goa Gentong ( terdapat lembah Ngarai di luarnya; STALAGTIT dan STALAGMIT di dalam Goa nya )

    Arena Pancing di Pelabuhan Branta ( Tlanakan )

    Bumi Perkemahan dan Agro Wisata di Perbukitan Waru Timur (pagentanan)

    Keindahan Monumen Arek Lancor Di malam hari (terletak di pusat kota/Alun-alun Kota Pamekasan)

    Vihara Avalokitesvara, Vihara Terbesar Kedua di Pulau Jawa (terletak di Kecamatan Galis, berdekatan dengan pantai Talang Siring)
    Agro Wisata di Desa Klampar

4. Sumenep :

    Musium Keraton Sumenep (satu-satunya Keraton dengan bukti sejarah paling lengkap dan terawat baik, asli dan tanpa polesan, mengalahkan keraton jogja dan solo )

    Pantai Lombang ( Dihiasi dengan deretan Pohon Cemara Udangnya, hanya terdapat di indonesia dan cina)

    Pantai Slopeng ( selalu ramai dengan wisatawan yang mandi pada hamparan pantai dengan pasir putihnya )

    Makam Para Raja Asta Tinggi ( Makam Para Raja ratusan tahun silam ) dan Asta Yusuf Talango

    Keindahan dan Kemegahan Bangunan Masjid Agung Sumenep yang dibangun tahun 1763 (setelah pembangunan keraton sumenep)

    Island Resort ( wisata kepulauan dengan deretan pulau nan indahnya sejak dari pulau kangean, sapudi, raas, puteran, gili labak, mamburit, genteng, gili iyang, pulau raja, dll)

    wisata pulau juga terkenal dengan Ayam Bekisar dengan warna-warni nan eksotik (hasil penyilangan ayam hutan dengan ayam kampung) dan ukiran kayu Jati buat buah tangan.

    Taman Wisata Pulau Mamburit ( bagi wisatawan yang hobi Menyelam dan menikmati keindahan alam bawah Laut, selain itu digunakan untuk wind surfing berskala nasional dan Internasional)

    Panorama Taman Laut Pulau Gili Labak, terletak antara Pulau Gili Genting dan Pulau Puteran ( biasa digunakan untuk olahraga Bahari, Selam Dasar ( Snorkling/ diving ), dan Selam Profesional ( scuba diving )

Wisata Kerapan Sapi dan Sapi Sonok
Untuk melihat Kerapan Sapi tidak bisa tiap saat. biasanya untuk Lomba Karapan Sapi tingkat Kawedanan/ kecamatan diadakan bulan Agustus-September.
untuk tingkat Kabupaten diadakan pada bulan September-Oktober. Untuk Tingkat Pembantu Gubernur/ Se-Pulau Madura (memperebutkan Piala Presiden RI, yang biasanya disebut “Kerapan Sapi Gubeng” ) bertepatan dengan Bulan Oktober-Nopember.

Selain itu, acara Acara Kerapan Sapi juga bisa bersifat insidental, tergantung permintaan Empunya Yang punya Hajatan.

Untuk Lomba Sapi Sonok, biasanya hanya untuk mengawali acara Lomba Karapan Sapi dan acara-acara besar lainnya.

Sejarah Carok dan Celurit

Menelusuri Sejarah Carok dan Celurit

 Carok dan celurit laksana dua sisi mata uang. Satu sama lain tak bisa dipisahkan. Hal ini muncul di kalangan orang-orang Madura sejak zaman penjajahan Belanda abad 18 M. Carok merupakan simbol kesatria dalam memperjuangkan harga diri (kehormatan).
PADA zaman Cakraningrat, Joko Tole dan Panembahan Semolo di Madura, tidak mengenal budaya tersebut. Budaya yang ada waktu itu adalah membunuh orang secara kesatria dengan menggunakan pedang atau keris. 
Senjata celurit mulai muncul pada zaman legenda Pak Sakera. Mandor tebu dari Pasuruan ini hampir tak pernah meninggalkan celurit setiap pergi ke kebun untuk mengawasi para pekerja. 

Celurit bagi Sakera merupakan simbol perlawanan rakyat jelata. Lantas apa hubungannya dengan carok?Carok dalam bahasa Kawi kuno artinya perkelahian. Biasanya melibatkan dua orang atau dua keluarga besar. Bahkan antarpenduduk sebuah desa di Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan. Pemicu dari carok ini berupa perebutan kedudukan di keraton, perselingkuhan, rebutan tanah, bisa juga dendam turun-temurun selama bertahun-tahun.Pada abad ke-12 M, zaman kerajaan Madura saat dipimpin Prabu Cakraningrat dan abad 14 di bawah pemerintahan Joko Tole, istilah carok belum dikenal. 

Bahkan pada masa pemerintahan Penembahan Semolo, putra dari Bindara Saud putra Sunan Kudus di abad ke-17 M tidak ada istilah carok.Munculnya budaya carok di pulau Madura bermula pada zaman penjajahan Belanda, yaitu pada abad ke-18 M. Setelah Pak Sakerah tertangkap dan dihukum gantung di Pasuruan, Jawa Timur, orang-orang bawah mulai berani melakukan perlawanan pada penindas. Senjatanya adalah celurit. 

 Saat itulah timbul keberanian melakukan perlawanan.Namun, pada masa itu mereka tidak menyadari, kalau dihasut oleh Belanda. Mereka diadu dengan golongan keluarga Blater (jagoan) yang menjadi kaki tangan penjajah Belanda, yang juga sesama bangsa. Karena provokasi Belanda itulah, golongan blater yang seringkali melakukan carok pada masa itu. 

Pada saat carok mereka tidak menggunakan senjata pedang atau keris sebagaimana yang dilakukan masyarakat Madura zaman dahulu, akan tetapi menggunakan celurit sebagai senjata andalannya.Senjata celurit ini sengaja diberikan Belanda kepada kaum blater dengan tujuan merusak citra Pak Sakera sebagai pemilik sah senjata tersebut. Karena beliau adalah seorang pemberontak dari kalangan santri dan seorang muslim yang taat menjalankan agama Islam. 

Celurit digunakan Sakera sebagai simbol perlawanan rakyat jelata terhadap penjajah Belanda. Sedangkan bagi Belanda, celurit disimbolkan sebagai senjata para jagoan dan penjahat.Upaya Belanda tersebut rupanya berhasil merasuki sebagian masyarakat Madura dan menjadi filsafat hidupnya. Bahwa kalau ada persoalan, perselingkuhan, perebutan tanah, dan sebagainya selalu menggunakan kebijakan dengan jalan carok. 

Alasannya adalah demi menjunjung harga diri. Istilahnya, daripada putih mata lebih baik putih tulang. Artinya, lebih baik mati berkalang tanah daripada menanggung malu.Tidak heran jika terjadi persoalan perselingkuhan dan perebutan tanah di Madura maupun pada keturunan orang 
Madura di Jawa dan Kalimantan selalu diselesaikan dengan jalan carok perorangan maupun secara massal. Senjata yang digunakan selalu celurit. Begitu pula saat melakukan aksi kejahatan, juga menggunakan celurit.Kondisi semacam itu akhirnya, masyarakat Jawa, Kalimantan, Sumatra, Irian Jaya, Sulawesi mengecap orang Madura suka carok, kasar, sok jagoan, bersuara keras, suka cerai, tidak tahu sopan santun, dan kalau membunuh orang menggunakan celurit. 

Padahal sebenarnya tidak semua masyarakat Madura demikian.Masyarakat Madura yang memiliki sikap halus, tahu sopan santun, berkata lembut, tidak suka bercerai, tidak suka bertengkar, tanpa menggunakan senjata celurit, dan sebagainya adalah dari kalangan masyarakat santri. 

Mereka ini keturunan orang-orang yang zaman dahulu bertujuan melawan penjajah Belanda.Setelah sekian tahun penjajah Belanda meninggalkan pulau Madura, budaya carok dan menggunakan celurit untuk menghabisi lawannya masih tetap ada, baik itu di Bangkalan, Sampang, maupun Pamekasan. Mereka mengira budaya tersebut hasil ciptaan leluhurnya, tidak menyadari bila hasil rekayasa penjajah Belanda.

Persepam Tampa Khadafi Terbukti tak Optimal

Persepam Tampa Khadafi Terbukti tak Optimal


 Jelang laga antara Persepam vs PBR tgl 30-03-2013 banyak harapan dari maniak laskar sape kerap,Pertandingan semoga berjalan lancar dan tak akan terjadi cedra pemain seperti yang dialami melawan Sriwijaya FC kemaren dan bisa mengurangi kinerja Tim

Bangkalan, 26/3 (mediamadura)- Persepam Madura United (P-MU), tanpa diperkuat oleh gelandang asal Togo, Ali Khadafi, yang keluar lapangan karena cidera pada menit 18 , berhasil dikalahkan oleh Sriwijaya FC. Dua dol tanpa balas, dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) putaran I. Selasa (26/3) sore.

Bertanding dihadapan puluhan ribu sporter yang memadati stadion Gelora Bangkalan (SGB), pada menit-menit awal permainan Persepam sangat menghibur dan offensife, dan terus menekan pertahanan sriwijaya, memasuki menit 7 sepakan kaki kiri Adelmun, masik melenceng tipis diatas mistar gawang Sriwijaya yang dijaga oleh Rifki Mokodompit.

Permainan Persepam mulai tidak terorganisir memasuki menit 18, dimana gelandang jangkar tengah Persepam, khadafi keluar lapangan karena cidera dan diganti oleh Isac Djober.

Akan tetapi hingga babak kedua berakhir, kedua tim tidak mampu mampu mencetak gol. Skorpun 0:0 pada babak pertama.

Memasuki babak kedua, Permainan Persepam masih tidak berkembang, dan Sriwijaya menunjukkan kelasnya dengan permainan bola-bola pendeknya, yang terus mengurung pertahanan Persepam, tetapi Alfonsius, penjaga gawang Persepam tampil cemerlang, beberapa kali peluang pemain Sriwijaya berhasil dimentahkan, termasuk berhasil menyelamakan sepakan Hilton Morera pada mnenit 58, yang sudah berhadap-hadapan dengannya.

Memasuki menit 60 kembali Sriwijaya melalui pemainnya, Ahman jufrianto hampir mencetak gol, hedingnya menyambut sepak pojok Tantan masih tipis diatas mistar gawang Persepam.

Hingga pada akhirnya, Ramdani Lestaluhu berhasil memecahkan kebuntuan serangan Sriwijaya, pada menit 64, pemain bertubuh mungil itu dengan tenang, menaklukkan Alfon, bolapun mulus kegawang Persepam. Skorpun berubah 0:1 untuk Sriwijaya.

Kalah 1 gol, Persepam berusaha membalas, melalui serangan balik yang dibangun dari tengah lapangan, tetapi sepakan keras Busari masih bisa dipetik oleh penjaga gawang sriwijaya.

Hingga pada akhirnya, menit 88 zainal Arif berhasil menyamakan kedudukan 1:1 untuk Persepam, gol tersebut membuat gemuruh sporter yang memadati SGB menggema, tetapi gol tersebut dianulir wasit, karena kapten Persepam itu sudah berada diposisi offside. Skorpun masih 0:1 untuk Sriwijaya.

Memasuki injury time, yaitu menit 92, Sriwijaya FC semakin membenamkan Persepam. Tantan, pemain enerjik Sriwajaya, pada menit 92 berhasil menggandakan kedudukan, sepakan kerasnya tidak mampu dihentikan oleh penjaga gawang Persepam, skorpun 0:2 untuk Sriwijaya.

Gol tersebut menjadi hasil akhir dalam pertandingan itu, dan Sriwijaya memberi kekalahan pertama bagi Persepam setelah dalam 5 pertandingan sebelumnya Persepakm tidak pernah terkalahkan.

Persepam Madura United (P-MU)


Persepam Madura United (P-MU)




Keputusan yang dihasilkan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, Minggu (17/3) lalu, disambut baik oleh kubu Persepam Madura United (P-MU). Melalui sang manajer Achsanul Qosasi (AQ), mereka optimis masa depan persepakbolaan Indonesia akan menuju ke titik cerah setelah berakhirnya dualisme.

Menurut AQ, pelaksanaan KLB yang dilaksanakan oleh PSSI kali ini berjalan cukup bagus. Hal itu dikarenakan, adanya semangat dari para peserta kongres untuk terus mengembangkan semangat perdamaian dan azas pemufakatan.

“Pelaksanaan KLB PSSI secara organisasi berjalan bagus, karena disertai semangat rekonsiliasi dari para peserta kongres. Selain itu, secara keseluruhan, KLB kali ini juga bisa dibilang sukses," kata AQ saat dikonfirmasi GOAL.com Indonesia.

Pria yang juga menjabat sebagai anggota DPR RI ini menambahkan, semangat rekonsiliasi itu akan memberikan jalan terang untuk persepakbolaan Indonesia, dan yang terpenting lagi PSSI akan terhindar dari sanksi FIFA.

“Semangat rekonsiliasi dari para peserta kongres itulah, yang akan menghindarkan PSSI dari sanksi FIFA. Perwakilan dari AFC dan FIFA juga rupanya terkesan dengan pelaksanaan KLB kali ini," lanjutnya.

Namun AQ juga berpendapat, bila sebenarnya beberapa keputusan KLB PSSI yang merekomendasikan penyatuan liga dan pembubaran KPSI, itu akan terlihat hasilnya dalam jangka waktu dua bulan ke depan.

“Pertarungan sebenarnya akan terjadi pada kongres dua bulan mendatang, di mana akan ada pemilihan pengurus baru di jajaran PSSI," terangnya.

KLB sendiri sebenarnya diwarnai oleh aksi walk out dari enam anggota komite eksekutif (exco), yakni Farid Rahman, Bob Hippy, Sihar Sitorus, Mawardi Nurdin, Tuty Dau dan Widodo Santoso. Namun, rupanya voters tak mempermasalahkan hal itu dan bahkan merekomendasikan kepada ketua umum PSSI Djohar Arifin Husein, untuk melanjutkan agenda kongres.

Akhirnya, kongres dilanjutkan dengan suasana yang kondusif dengan penuhi semangat persatuan untuk ‘penyelamatan sepakbola Indonesia’ dengan menyisakan empat exco yang tersisa, yakni La Nyalla Matalitti, Roberto Rouw, Tony Apriliani, dan Erwin Dwi Budiman. Voters yang hadir dalam KLB juga meminta, enam anggota yang walk out tersebut diskors sampai dengan KLB berikutnya.
Selain Menpora Roy Suryo, KLB juga dihadiri oleh mantan ketum PSSI Azwar Anas dan Agum Gumelar. Ada juga Ketua KOI Rita Subowo dan Ketua KONI Tono Suratman, yang hadir dalam agenda ini.

Sementara FIFA dan AFC juga mengirimkan wakilnya untuk mengawasi kongres, yaitu Jeysing Muthiah, Costaskis Koutsokoumnis, dan Marco Leal. Ketua Federasi Sepakbola Belanda (KNVB), Michael van Praag, juga tampak hadir di KLB tersebut. (gk-43)
Sumber : http://www.goal.com/id-ID/news/1387/nasional/2013/03/18/3835165/persepam-antusias-sambut-hasil-klb

Kalah 2-0,Daniel Roekito Tak Salahkan Pemain

Kalah 2-0 dari Sriwijaya,Daniel Roekito Tak Salahkan Pemain
 Menurut Roekito, para pemain Persepam sudah berupaya maksimal

 Usai mengemas hasil bagus di beberapa laga terakhirnya, kini Persepam Madura United (P-MU) harus tertunduk di kandang sendiri. Menjamu Sriwijaya FC di Stadion Gelora Bangkalan Madura, Selasa (26/3), Persepam takluk 2-0.

Terkait hasil yang didapat anak asuhannya dalam pertandingan ini, pelatih Persepam Daniel Roekito angkat bicara. Menurutnya, para pemain Persepam telah bermain dengan maksimal, hanya saja hasil yang didapat tidak sesuai dengan harapan.

"Para pemain Persepam sebenarnya sudah berupaya maksimal. Tapi memang harus diakui, bila Sriwijaya merupakan tim yang cukup kuat," ungkap Daniel Roekito seusai pertandingan.

Dua gol kemenangan Sriwijaya FC pada laga ini, semuanya dilesakkan pada interval kedua. Gol-gol tersebut dicetak atas nama Ramdhani Lestaluhu pada menit ke-62 dan Tantan di masa injury time babak kedua.

“Ini yang namanya pertandingan. Ada kalanya menang, kadang juga kalah. Tapi, kami tidak mau menyerah dan putus asa, kami akan mengambil pelajaran dari laga kali ini, untuk bekal menghadapi laga-laga selanjutnya,” tegas Daniel.

Pada partai ini, Persepam harus mengalami double ‘pukulan’. Karena selain kalah di kandang sendiri, salah satu pilar asing mereka Ali Khaddafi harus di tandu keluar lapangan pada menit ke-18 karena mengalami cedera. Khaddafi tak bisa melanjutkan pertandingan, dan kemudian digantikan oleh Issac Djober.

Tim asal Madura Jawa Timur ini, sebenarnya melakoni pertandingan bukan tanpa peluang. Mereka mempunyai kans menyamakan kedudukan pada menit ke-88. Sayang lesakan Zainal Arif pada menit tersebut, dianulir oleh wasit Thariq Al Katiri karena kapten Persepam itu dianggap telah berada dalam posisi off side.

Sebelum pertandingan dimulai, pihak manajemen dan tim pelatih Persepam mengaku optimis bakal mampu menahan laju Sriwijaya FC, kendati klub sepakbola yang satu ini dikenal cukup kuat. Meski menyongsong laga ini sendiri, tim promosi Indonesia Super League (ISL) 2013 ini tak bisa diperkuat oleh Fachrudin, yang biasa menempati posisi stopper.

“Anak-anak dalam kondisi on fire menjelang menjamu tim papan atas Sriwijaya FC dan bertekad untuk memenangkan pertandingan nanti. Untuk menutup posisi yang ditinggalkan Fachrudin, kami akan menduetkan Firly Apriansyah dan M Rifai di sektor belakang. Untuk menghadapi Sriwijaya FC nanti, kami berharap tim bisa mengantisipasi mental juara tim tamu,” papar Daniel sebelum laga kontra Sriwijaya FC dimulai.

Namun kenyataannya, Persepam tetap saja tertunduk di kandang sendiri atas tamunya. Dengan hasil ini, kini Persepam berada di posisi ketujuh dari 18 kontestan. Sementara Sriwijaya FC yang mempunyai julukan Laskar Wong Kito, kukuh di peringkat ketiga klasemen sementara dengan donasi 23 poin.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda